Loading
Targeting The Millenial Traveler Blog Header

Pemasaran Hotel: 5 Strategi Menargetkan Wisatawan Milenial di Bali

Perkenalan

Bali, pulau dewata, tempat pasir membisikkan kisah ritual kuno dan ombak menyenandungkan lagu pengantar tidur dahulu kala. Namun saat ini, negeri mistis ini telah bertransformasi secara signifikan seiring dengan perubahan yang dilakukan oleh wisatawan milenial terhadap industri perhotelan. Menggali jiwa mereka dan memahami preferensi mereka dapat memandu hotel dan resor dalam menarik demografi yang berpengaruh ini.

Memahami Wisatawan Milenial

Seorang wanita berfoto di jembatan dengan pemandangan air terjun

Sering kali dianggap sebagai penduduk asli digital (digital native), generasi millenial merupakan perpaduan rumit antara tradisional dan modern. Lahir antara tahun 1981 dan 1996, tahun-tahun pertumbuhan mereka menjadi saksi awal era internet. Berbeda dengan pendahulunya yang mencari kemewahan dan relaksasi, generasi milenial lebih mengutamakan pengalaman unik dan autentik.

Menurut CondorFerries, generasi Milenial menghabiskan $200 miliar untuk perjalanan pada tahun 2018, dan 33% merencanakan anggaran belanja sebesar $5000+ untuk liburan mereka. Jadi menyasar traveler milenial adalah strategi yang bagus di tahun 2023.

Meningkatnya Daya Saing Industri Perhotelan Bali

Dengan bentang alamnya yang indah dan kekayaan budayanya, Bali selalu menjadi magnet bagi para pelancong. Daya tarik ini menyebabkan banyak hotel, resor, dan vila, masing-masing berusaha menawarkan sesuatu yang unik. Di pasar yang padat seperti ini, tantangannya bukan hanya menawarkan ruangan dengan pemandangan, namun juga narasi unik, kisah yang memikat dan menarik bagi generasi milenial yang cerdas.

5 Strategi Utama Menargetkan Wisatawan Milenial

1. Memanfaatkan Media Sosial & Pemasaran Influencer

Dengan generasi milenial yang menghabiskan rata-rata 2,5 jam setiap hari di media sosial, platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube telah menjadi katalog perjalanan baru. Namun ini bukan hanya tentang kehadiran; ini tentang pertunangan. Berkolaborasi dengan influencer menawarkan manfaat ganda. Pertama, ini memanfaatkan basis pengikut mereka, memberikan visibilitas. Kedua, hal ini memanfaatkan kepercayaan yang telah mereka bangun dengan audiensnya, sehingga menghasilkan minat yang tulus.

2. Merangkul Keaslian dan Personalisasi

Di zaman di mana AI dapat memprediksi preferensi dan perilaku online, personalisasi adalah kuncinya. Hotel perlu menawarkan pengalaman yang disesuaikan dengan masing-masing tamu. Ini bisa berkisar dari dekorasi ruangan, pengalaman lokal yang dikurasi, atau bahkan menu yang dipersonalisasi. Keaslian, di sisi lain, adalah tentang melestarikan dan menampilkan budaya, tradisi, dan pengalaman lokal.

3. Menampilkan Praktik Berkelanjutan

Menargetkan Wisatawan Milenial adalah dengan menampilkan Praktik Berkelanjutan di Hotel

Sebuah penelitian menemukan bahwa 73% generasi milenial bersedia membayar lebih untuk penawaran yang berkelanjutan. Bagi mereka, keberlanjutan bukan sekedar kata kunci; itu adalah gaya hidup. Hotel dan resor dapat menyoroti praktik ramah lingkungan yang mereka lakukan, baik yang melibatkan konservasi air, mengurangi limbah, atau mendukung pengrajin lokal.

4. Promosikan UGC (Konten Buatan Pengguna)

UGC bertindak sebagai dukungan yang kuat. Ketika para tamu berbagi pengalaman mereka, hal itu menunjukkan kualitas dan penawaran hotel. Mendorong hal ini dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti membuat spot Instagramable di dalam properti atau mengadakan kontes di mana foto tamu terbaik akan memenangkan hadiah.

5. Daya Tarik ke Pasar Pengembara Digital

Pandemi ini mendorong budaya bekerja dari rumah dan melahirkan segmen baru: digital nomad. Bali, dengan pantainya yang tenang dan internet yang dapat diandalkan, telah menjadi pusat bagi para profesional pengembara ini. Hotel dapat membuat paket yang memenuhi kebutuhan mereka, seperti ruang kerja khusus atau diskon masa inap jangka panjang.

Kisah Sukses: Resor Butik di Nusa Penida

Terletak di tengah perairan biru dan perbukitan hijau Nusa Penida adalah resor butik yang sedang berkembang. Meskipun tempat ini melambangkan keindahan dan kenyamanan, namun tetap menjadi permata tersembunyi sampai mereka bermitra dengan SATUVISION. Upaya pertama kami adalah membangun fondasi digital yang kuat: situs web yang fungsional, responsif, dan menawan secara visual. Ini bukan sekedar brosur digital namun juga persona digital resor. Saat kami memulai kampanye Google Ads, kami memastikan lalu lintas diarahkan ke aset digital yang benar-benar merangkum esensi resor, menyoroti sinergi antara periklanan yang efektif dan basis digital yang kuat.

Keunggulan Agen Digital Berpengalaman Perhotelan

Mengapa SATUVISI? Karena kami tidak hanya memahami piksel dan kode; kami memahami esensi keramahtamahan. Tim kami tidak hanya terdiri dari ahli teknologi namun juga individu yang pernah menjalani hiruk pikuk kehidupan hotel, merasakan denyut nadi para tamu, dan memahami kebutuhan rumit mereka. Keahlian ganda ini memberdayakan kami untuk menciptakan strategi yang tidak hanya baik secara teknis namun juga selaras dengan detak jantung industri.

Kesimpulan

Seiring dengan pergeseran waktu, industri perhotelan di Bali berada di persimpangan jalan. Jalan menuju kesuksesan diawali dengan pemahaman, inovasi, dan kemampuan beradaptasi. Saat Anda memulai perjalanan ini, SATUVISION berjanji untuk menjadi mercusuar Anda, membimbing Anda dengan strategi, wawasan, dan solusi yang disesuaikan untuk masa depan.

Penasaran? Siap untuk menuliskan kisah sukses Anda? Hubungi kami untuk konsultasi gratis, dan mari bersama-sama mendefinisikan kembali masa depan Hotel atau Villa Anda.

Bagikan ke

Kategori Lainnya

  • Blog (217)